Saturday, January 23, 2016

Polar, Unipolar dan Bipolar Encoding

POLAR ENCODING

Jenis pengkodean polar menggunakan 2 (dua) buah level tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif dan negatif) untuk menyatakan data biner dengan nilai 0 dan 1. Ada beberapa jenis polar encoding yaitu: NRZ (Non Return to Zero), RZ (Return to Zero) dan Biphase.



  • NRZ-L (Non Return to Zero Low)

Level +V digunakan untuk menyatakan data biner 0, sedangkan level tegangan –V digunakan untuk menyatakan data biner 1.


  • NRZ-I (Non Return to Zero Inverted)
Representasi level –V atau +V menyatakan adanya perubahan data biner dari menuju logika 1. Artinya, setiap ada perubahan urutan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1, maka level tegangan akan berubah dari sebelumnya. Misalkan level sebelumnya +V maka perubahan bit 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya menjadi –V dan sebaliknya jika level sebelumnya –V maka perubahan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya berubah menjadi +V. Perubahan data dari 0 ke 0 dan 1 ke 0 tidak akan menyebabkan perubahan level tegangan.


  • RZ (Return to Zero)
Pengkodean saluran jenis Return to Zero (RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi di pertengahan bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari level –V menuju 0V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi dari level +V menuju 0V. Contoh pengkodean saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar berikut ini.


  • Manchester
Pengkodean Manchester menggunakan level –V dan +V dengan transisi ditengah-tengah bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari +V menuju –V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari –V menuju +V.
  • Differential Manchester
Pengkodean Differential Manchester merupakan modifikasi pengkodean Manchester, dimana letak transisi level tegangan dari –V menuju +V atau sebaliknya yaitu +V menuju –V dipengaruhi oleh data biner. Data biner 0 ditandai dengan transisi level tegangan terletak diawal interval data bit, sedangkan data biner 1 ditandai dengan transisi level tegangan terletak ditengah interval bit dari data.


UNIPOLAR ENCODING

Pengkodean unipolar memiliki 2 kodisi tegangan / voltase, dimana data biner 0 ditandai dengan kondisi 0V sedangkan data biner 1 ditandai dengan kodisi +V yang bisa bernilai +5V sebagai contoh. Penggunaan umum dari uniploar encoding adalah TTL Logic Level pada komputer dan digital logic.


BIPOLAR ENCODING

Bipolar encoding memiliki 3 level tegangan/voltase. 0 atau rendah direpresentasikan dengan 0V dan 1 direpresentasikan dengan +V dan -V secara bergantian.


Referensi :
1. http://akungene.blogspot.co.id/2015/10/line-coding.html
2. http://epq.com.co/softw_internet/nag1/c2196.htm




No comments:

Post a Comment